mengapa korupsi masih merajalela di negeri Indonesia ini?
mengapa kondisi carut-marut di kalangan anggota dewan negeri Indonesia ini masih terus berlangsung?
mengapa kriminalitas makin menjadi dimana-mana?
mengapa setiap orang mempunyai alasan pembenar untuk suatu perbuatan tidak terpuji yang telah dilakukannya ?
mengapa selalu pihak yang mencoba untuk mencari keadilan selalu dikalahkan?
dan masih banyak pertanyaan mengapa lagi di negeri seribu satu masalah ini, kawan cobalah untuk dari diri kita masing-masing mencoba untuk memulai instropeksi - mau melakukan perubahan (paling tidak untuk diri sendiri atau lingkungan terdekat lebih dahulu).
apalah artinya ibadah kita jika kita masih mementingkan diri kita ataupun kelompok kita. Dalam buku karya Dalai Lama : ' The Art of Hapiness ' dijabarkan bahwa kita tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan, meski kita mampu dan mempunyai kesempatan untuk membalasnya. Dengan tidak menjadi jahat maka kita termasuk orang yang bermartabat dan berarti mengurangi sebuah kejahatan yang akan ditimbulkan oleh perbuatan jahat kita tersebut. Nasehat Dalai Lama memang sangat bijaksana, tetapi dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari rasanya kok susah sekali ya.
apalagi jika dendam telah menjadi kesumat.
apalagi jika dendam telah sampai ubun-ubun.
apalagi jika dendam sudah membara menjadi kemarahan.
untuk mencoba meredam berbagai apalagi seperti diatas, rasanya kita perlu untuk menganggap bahwa HARI INI SEBAGAI HARI TERAKHIR KITA HIDUP SEBAGAI MANUSIA.
karena kita tidak akan pernah tahu sampai kapan umur kita, mungkin (memang) hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau bahkan belasan dan puluhan tahun lagi. Subhanallah, tidak ada yang tahu rahasia umur kita kecuali Allah, Tuhan Yang Maha Esa.
Tetapi paling tidak dengan beranggapan bahwa hari ini adalah hari terakhir kita, Insya Allah akan membuat kita memiliki semangat untuk selalu berbuat baik setiap hari - disetiap waktu. Yang pada akhirnya akan membuat kehidupan di negeri Indonesia ini menjadi semakin baik. Jangan melihat orang lain, coba kita mulai terapkan dan lakukan pada diri kita sendiri dulu.
semoga kita semua dapat melakukannya, ajaklah setiap orang untuk berbuat baik. Sistem getok-tular lebih efektif daripada melalui kampanye bombastis di berbagai media.
semoga ya kawan. Yuk kita coba benahi negeri ini dimulai dari diri kita.
juanda 22.06.2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar