Dalam suatu acara makan malam di suatu tempat hangout di Surabaya, berkumpulah saya beserta teman-teman. Setelah menikmati makanan akhirnya kita ngobrol tentang banyak hal, mulai dari pekerjaan, nggosipin temen yang lain, tentang mobil, motor, kota surabaya ini, dan sebagainya. Tetapi dari semua obrolan tersebut yang menggelitik saya adalah bahwa banyak diantara teman-teman ini yang mengeluh.
mulai dari mengeluh soal pertemanan :
" wah, si Badu sekarang mulai sombong ya, susah diajak untuk ikutan ngumpul-ngumpul lagi"
soal kendaraan :
" kenapa ya, mobil ku akhir-akhir ini suka ngadat padahal rutin aku servis "
soal kota surabaya :
" Gendheng yo, sekarang kok aku sering kena macet kalau lewat TP "
dan yang paling banyak keluhan adalah soal pekerjaan :
" Jangkrik, kerjaan dikantorku kayaknya gak ada habisnya "
" walah, sekarang aku gak bisa pulang on time lagi "
" Boss ku makin aneh deh, semua instruksinya udah aku kerjain tapi tetep aja salah dimatanya"
" Anak buahku nggapleii semua, masak aku sampai harus turun tangan untuk urusan itu "
dan sebagainya
Yang menarik dari keluhan tersebut adalah masing-masing seperti berlomba-lomba untuk memamerkan berbagai keluhan yang dimilikinya, masing-masing berlomba-lomba untuk mempunyai paling banyak keluhan. Kemudian timbul pertanyaan, kenapa manusia mengeluh? Manusia mengeluh (menurut saya) adalah karena berada pada situasi dimana manusia tersebut merasa kecewa bahwa apa yang di inginkannya tidak sesuai dengan kehendaknya. Padahal kalo ditelaah, hal yang paling asyik bagi kita untuk menghindari agar tidak mengeluh adalah senantiasa bersyukur terhadap apa yang sudah kita dapat dan nikmati saat ini dan berfikir positif. Dengan bersyukur kita akan (Insya Allah) mendapat jalan keluarnya.
Misal :
* si Badu yang tidak pernah ngumpul-ngumpul lagi, dengan bersyukur & berpikir positif kita mungkin akhirnya bisa tahu bahwa ternyata si Badu jarang ngumpul karena kesibukan dikantor dimana si Badu akan mendapat promosi jabatan, jadi wajar saja dia jarang ikutan ngumpul.Dan kita masih bisa bersyukur masih bisa punya waktu untuk berkumpul dengan teman-teman.
* mobil yang suka ngadat, dengan bersyukur kita akan mendapatkan hikmahnya bahwa sebenarnya masih banyak orang yang tidak punya mobil jadi harus berpanas ria naik angkot, sementara mobil yang suka ngadat khan bisa dicoba untuk dipikirkan untuk diganti (jika ada dananya) atau mencoba mencari alternatif bengkel lain.
* jalanan yang macet, dengan bersyukur setidaknya kita bisa tahu bahwa aktifitas roda ekonomi masih berputar yang mengakibatkan di jalan tersebut menjadi macet, sementara jika di Surabaya kita bisa melaporkan ke suatu radio yang selalu live update tentang kondisi kota Surabaya dan jika terjadi kemacetan parah maka pihak radio tersebut akan menghubungi Polisi yang bertugas di tempat tersebut untuk mengurai kemacetan tersebut.
* tentang keluhan-keluhan pekerjaan di kantor, semestinya kita sangat-sangat bersyukur bahwa diluar sana banyak yang terkena PHK ataupun yang masih belum dapat pekerjaan sama sekali sejak lulus kuliah.
Jadi sobat, jika kita mendapati diri berada diantara teman-teman yang memamerkan keluhannya, paling tidak kita ingat :
- senantiasa bersyukur atas apa yang kita dapat saat ini.
- selalu berpikir positif karena dari setiap kejadian ada hikmahnya.
dan satu lagi : jangan ikut-ikutan mengeluh.
salam.
juanda 14juli 2009
Sabtu, 25 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar